Keduanyabiasanya diperlukan dalam suatu pemeriksaan atau penelitian terhadap suatu obyek permasalahan. Verifikasi sendiri merupakan suatu konfirmasi melalui penyediaan bukti obyektif, bahwa persyaratan telah dipenuhi. Validasi yang dilakukan pada sebuah laboratorium parameter yang diuji antara lain presisi, akurasi, batas kuantitasi, batas Sesudahsampel darah tadi diambil, selanjutnya dimasukkan pada botol kecil kemudian dilakukan pengecekan di laboratorium. Sampel darah yang sudah diambil tadi diperiksa menggunakan mikroskop lalu diuji menggunakan bahan kimia tertentu, sesuai dengan tujuan dan jenis tes darah itu sendiri. Cek Darah Lengkap Apa Saja? Jenis-Jenis Cek Darah antikoagulan pada suatu tabung vertikal dalam waktu tertentu. Laju Endap Darah (LED) yang diperoleh selisihnya diuji normalitas. One Sampel Kolmogorov-Smirnov Nugraha, Gilang, Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar, 2015. Hidayat, T.2014. Perbandingan Nilai Laju Endap Darah Dengan Metode Westergreen Meningkatkankompetensi SDM laboratorium di bidang pengujian parameter dengan upgrade ilmu terkini kualitas lingkungan untuk hasil uji yang absah dan terpercaya; 4. Mengeluarkan data hasil uji yang absah dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah; Menyusun dan merumuskan suatu kebijakan mutu (Quality Policy) Laboratorium Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Berdasarkan data yang disebutkan di atas, diketahui bahwa Uji yang dilakukan menggunakan indikator Benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata menunjukkan bahwa kandungan glukosa dalam urine terdapat >3,5%. Uji selanjutnya menggunakan indikator Biuret menunjukkan reaksi warna ungu yang menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Berdasarkan uji tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien tersebut menderita diabetes mellitus dan albuminuria. Diabetes mellitus ditandai dengan adanya kandungan glukosa dalam urine >3,5%. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula glukosa dalam urine. Bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah tubulus kontortus proksimal, karena pada bagian ini seharusnya terjadi penyerapan kembali glukosa yang terjadi pada tahap reabsorpsi. Albuminuria ditandai dengan adanya kandungan protein dalam urine. Penyakit ini terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan penyaringan, khususnya penyaringan protein. Bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah glomerulus, karena membran glomerulus seharusnya mampu menahan sel darah dan protein plasma. Membran glomerulus hanya akan meloloskan air dan zat-zat terlarut yang ukurannya kecil. Uji laboratorium Uji laboratorium dihubungkan dengan penilaian dan evaluasi jembatan yang ada pada umumnya dilakukan pada spesimen yang diambil dari struktur yang dievaluasi. Dalam beberapa kasus, bagian struktural yang dipotong dari struktur itu contohnya, fragmen hubungan jembatan baja, perletakan atau elemen jembatan dari sambungan siar-muai diuji. Uji yang dilakukan pada keseluruhan elemen struktural yang diambil dari struktur yang ada contohnya, balok beton pratekan jarang dilakukan. Dalam kasus jembatan beton, spesimen bahan mungkin spesimen beton, tulangan atau baja prategang. Secara umum, mereka diuji dalam laboratorium menurut prosedur yang baku, yang mungkin berbeda tergantung pada negara tetapi pada umumnya berhubungan dengan penentuan sifat bahan yang terdaftar pada Tabel 11. Dalam kasus jembatan baja, spesimen baja struktural kebanyakan diuji untuk menentukan sifat bahan yang terdaftar pada Tabel 11. Bagaimanapun, dalam beberapa kasus, fragmen struktural secara relatif dipotong dari struktur juga diuji, sebagian besar untuk menentukan karakteristik fatik dari suatu hubungan. Uji laboratorium menyangkut sifat mekanis bahan kebanyakan bersifat merusak dan dilakukan menggunakan mesin uji dari berbagai tipe. Lingkup pengujian tergantung pada kebutuhan individual. Untuk tujuan rehabilitasi jembatan, identifikasi bahan dalam Tabel 11, terutama mengenai jembatan baja tua merupakan bagian kepentingan pokok untuk memilih suatu bahan yang sesuai untuk perbaikan atau perkuatan. Sama halnya, beton dan sifat tulangan baja aktual dalam struktur harus dikenal sebelum proses perancangan rehabilitasi. Tabel 11 Sifat Bahan yang Diuji dalam Laboratorium pada Spesimen yang Diambil dari Jembatan Beton dan Baja Jembatan beton Jembatan baja A. Beton B. Tulangan baja C. Baja Prategang D. Baja struktural Kuat tekan Specific gravity permeabilitas ketahanan beku konsentrasi klorida dan bahan kimia lain Struktur internal bahan Identifikasi bahan hubungan tegangan-regangan – kuat tarik, titik leleh dan modulus Young Struktur Internal bahan Identifikasi bahan Kuat tarik Struktur internal bahan Sifat mekanik lain – jika diperlukan Identifikasi bahan Hubungan tegangan - regangan Ketahanan fatik Ketahanan getas fraktur Struktur internal bahan Kuat tekan beton dapat ditentukan dengan perolehan spesimen inti struktur yang menggunakan suatu mesin bor khusus dan peengujian specimen tersebut. Spesimen adalah silinder dengan garis tengah pada umumnya bervariasi mulai dari 8 s/d 16 cm, tergantung pada ukuran agregat, dan dengan panjangnya yang lebih disukai dua kali garis tengah, jika mungkin. Perolehan spesimen dari struktur memerlukan ketelitian dan perhatian khusus, sebab sebagian tulangan baja atau tendon prategang dapat rusak atau bahkan terputus selama pengeboran. Lebih dari itu, beton yang diperoleh harus cukup kuat. Beton yang tidak keras, menurun mutunya secara umum terlalu lemah untuk dapat diperoleh. Lubang bor yang tersisa dalam struktur setelah pengambilan inti spesimen harus dengan segera diisi dengan beton atau bahan perbaikan sesuai yang lain. Dalam beberapa hal, untuk menentukan penyebab lingkungan tertentu yang mengarah pada penurunan mutu beton, analisa kimia dilakukan untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya dan konsentrasinya dalam bahan Analisa pada umumnya dilakukan pada potongan beton yang secara visual menurun mutunya yang diambil dari struktur. Sebagai tambahan, suatu analisa petrografik yang menggunakan teknik mikroskop dapat dilaksanakan untuk mendeteksi rongga, retak pada agregat kasar, retak atau debonding antara agregat dan substrat sebagaimana cacat lain dalam struktur beton internal Pengamatan dapat dibuat pada potongan sisa beton dari uji kekuatan yang sebelumnya dilakukan atau pada potongan bahan yangdiambil secara langsung dari struktur itu. Specific gravity , permeabilitas dan ketahan beku beton ditentukan, jika diperlukan, menggunakan prosedur baku. Uji seperti itu mengizinkan kita untuk memperoleh informasi tentang kualitas beton dalam struktur jembatan, sebagian besar berkenaan dengan ketahanan bahan. Uji identifikasi bahan pada tulangan baja dilakukan pada spesimen yang dipotong dari tulangan individual struktur, selagi kasus baja prategang pada kawat individual yang dipotong dari tendon. Dengan cara yang sama, identifikasi bahan baja struktural dilakukan pada spesimen juga disebut kupon yang dipotong dari elemen jembatan. Pemilihan lokasi darimana kupon dipotong merupakan bagian penting utama. Lokasi mungkin dipindahkan baik dari elemen struktural sekunder contohnya , pengaku diafragma dan elemen struktural yang primer contohnya, gelagar utama. Tergantung pada lokasi elemen dan kupon, konsekuensi dari keselamatan sebagai hasil pengurangan penampang dari unsur yang diberikan harus dianalisa. Perbaikan yang sesuai harus disajikan untuk memelihara daya-dukung jembatan, contohnya detail perbaikan baut atau las. Identifikasi bahan dilakukan menggunakan analisa kimia sebagaimana cara penyelidikan mikroskopik struktur internal baja. Sebagaimana yang disebutkan di atas lihat Bagian baja harus dikenali, terutama dalam hal jembatan tua , yang kebanyakan untuk menentukan kemampuan untuk dapat dilasnya dan proses las untuk digunakan selama perbaikan atau rehabilitasi struktur itu. Pengamatan mikroskopik atas struktur internal tulangan, prategang dan baja struktural dilaksanakan dalam kasus kerusakan struktural untuk memahami dan menentukan mengapa bagian bahan tertentu adalah runtuh. Sifat mekanis pokok penulangan, prapenegangan dan baja struktural pada umumnya ditentukan pengujian tarik menggunakan uji mesin standar dan strain gauge berbagai tipe untuk mengukur regangan selama pengujian. Uji seperti itu mengizinkan penentuan hubungan tegangan-regangan dan karakteristik bahan lain sebagai hasil, dari titik leleh, kuat tarik, dan Modulus Young. Dalam kasus baja struktural, uji fatik sebagaimana pengujian ketahanan getas fraktur dapat dilakukan pada kupon itu. Prosedur uji secara normal distandarkan tetapi pengujian itu sendiri dilaksanakan ketika keraguan serius terjadi mengenai fatik dan ketahanan retak fraktur dari bahan di jembatan ada yang diberikan. Dalam beberapa situasi, bagian-bagian dari struktur, kebanyakan sambungan dilas, dapat dipindahkan dari jembatan dan diperlakukan terhadap beban fatik dalam suatu mesin uji khusus. Ketahanan retak fraktur pada umumnya diuji pada spesimen standar yang ditakik dengan cara uji tumbukan menggunakan palu pendulum yang terayun, kebanyakan tipe Charpy. Jumlah energi tumbukan yang dulu digunakan untuk membuat fraktur spesimen dipertimbangkan sebagai suatu ukuran fraktur bahan. Retak fraktur normal dari struktur granular ketika fraktur fatik secara normal mempunyai sebuah struktur yang berserat. Hal ini memungkinkan kita untuk membedakan dan menentukan penyebab kerusakan struktural dalam elemen jembatan. Dalam beberapa kasus tertentu, uji tambahan mungkin dilakukan dalam laboratorium, yang kebanyakan pada kawat yang diambil dari tendon prategang contohnya pengujian kontrafleksi, uji torsi atau uji perpanjangan. Uji tersebut pada umumnya dilakukan menurut prosedur baku. Uji laboratorium adalah elemen yang sangat penting yang melengkapi pemeriksaan jembatan dan uji lapangan jembatan. Dalam banyak kasus, hasil ujii laboratorium adalah suatu faktor yang bersifat menentukan dalam memilih suatu solusi bahan yang sesuai untuk perbaikan, rehabilitasi atau modernisasi jembatan. Pengusul / Penyusun Subdit Penyiapan Standar dan Pedoman Dit. Bina Teknik Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Tim Pembahas Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja No. Nama Instansi 1 Ir. Lany Hidayat, Widiaswara 2 Dr. Ir. John Dachtar Puslitbang Jalan dan Jembatan 3 Ir. Bambang Widianto, Widiaswara 4 Ir. Suhartono Irawan, Konsultan 5 Dr. Ir. Made Suangga, Universitas 6 Ir. Herman Darmansyah, MT Dit. Bintek 7 Ir. Syarkowi, BBPJN. III 8 Ir. Djoko Sulistyono, BBPJN. IV 9 Ir. Iwan Zarkasi, BBPJN. V 10 Ir. Herry Vaza, Dit. Bintek 11 Ir. Subagyo, CES Dit. Jln&Jbt Wil. Timur 12 Ir. Nandang Syamsudin, MT Puslitbang Jalan dan Jembatan 13 Ir. Hisar Marpaung SNVT. P2JJ. Prop. Kaltim 14 Ir. Sjofva Roliansyah, MT SNVT. P2JJ. Prop. Sumbar. 15 Ir. Agus Nugroho, MM. Dit. Bintek. 16 Asep Hilmansyah, ST, MT Dit. Bintek. Pembahasan Soal Uji Kompetensi Sistem Eksresi ManusiaBismillahirrahmaanirrahiimPembahasan kali ini, mengenai soal-soal uji kompetensi materi sistem ekskresi manusia. Materi ini merupakan salah satu materi pada pelajaran IPA kelas 8 semester 2. Soal ini dapat kamu lihat di buku IPA terbitan kemdikbud RI tahun 2018. Soal yang dibahas terdiri dari soal pilihan ganda dan pembahasan ini adalah agar kamu dapat mengetahui bagaimana cara menjawab suatu pertanyaan yang disertai alasan atau argumen yang benar dan logis sehingga jawaban kamu dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu juga, agar kamu memahami konsep-konsep mengenai sistem ekskresi manusia. Bila ada yang kurang paham atau salah dalam pembahasannya, kamu dapat menghubungi admin melalui hubugi Pembahasan Soal Pilihan Ganda Uji Kompetensi Sistem Ekskresi Manusia1. Berikut ini yang tidak termasuk alat ekskresi adalah....A. HatiB. KulitC. GinjalD. Usus besarPembahasan Alat ekskresi merupakan organ-organ yang berperan dalam pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak dibutuhkan tubuh. Zat sisa metabolisme tubuh dapat berupa keringat, gas karbondioksida, urea dan urin. Zat sisa harus dikeluarkan agar tubuh tetap dalam kondisi baik. Organ-organ yang termasuk alat ekskresi yaitu ginjal, hati, kulit dan paru-paru. Jadi organ yang bukan alat ekskresi adalah usus besar. Usus besar merupakan salah satu organ pencernaan. D2. Pernyataan berikut yang tidak berhubungan dengan sistem pengeluaran manusia adalah....A. Ginjal menghasilkan urinB. Kulit menghasilkan keringatC. Pankreas menghasilkan enzim amilaseD. Bagian kulit yang berperan sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringatPembahasan Sistem pengeluaran manusia terdiri atas 2 jenis yaitu sistem ekskresi dan sekresi. Sistem Ekskresi akan mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan tubuh seperti ginjal mengeluarkan urin, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan karbindioksida dan hati mengeluarkan urea. Adapun sistem sekresi akan mengeluarkan zat yang dibutuhkan tubuh seperti hormon dan enzim. Hormon dan enzim dikeluarkan oleh kelenjar seperti pankreas yang akan mengeluarkan enzim amilase yang berguna untuk menguraikan karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. Jadi pernyataan yang tidak sesuai dengan sistem pengeluaran adalah pilihan juga Mekanisme pencernaan makanan secara mekanik, kimiawi dan biologis serta alurnya3. Perhatikan gambar di bawah iniOrgan penampung urinTempat untuk menampung urin sebelum dikeluarkan dari tubuh ditunjukkan oleh nomor....A. 1B. 2C. 3D. 4Pembahasan Tempat penampung urine sebelum dikeluarkan adalah kandung kemih. Sekarang mari kenali masing organ yang ditunjukkan pada tiap nomor. Nomor 1 merupakan organ ginjal yang berfungsi sebagai tempat pembentukan urine. Nomor 2 merupakan saluran ureter yang berfungsi menyalurkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Nomor 3 merupakan kandung kemih yang berfungsi sebagai penampung urin sementara sebelum dikeluarkan. Nomor 4 merupakan saluran uretra yang akan menyalurkan urin dari kandung kemih menuju luar tubuh.C4. Perhatikan gambar di bawah iniNefron ginjalBagian yang berperan dalam proses pembentukan urin primer adalah....A. 1B. 2C. 3D. 4Pembahasan Gambar tersebut di atas merupakan gambar nefron ginjal. Di dalam nefron inilah urine dibentuk. Sekarang mari pahami bagian-bagian nefron yang ditunjuk oleh nomor 1 sampai 4. Nomor 1 menunjukkan badan malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus. Pada glomerulus terjadi proses filtrasi darah dari pembuluh kapiler ginjal. Protein dan darah akan tetap tinggal di kapiler darah. Proses filtrasi akan menghasilkan urin primer atau filtrat glomerulus. Nomor 2 adalah tubulus proksimal yang berperan pada proses reabsorbsi. Pada proses ini, zat-zat yang masih berguna seperti glukosa, asam amino dan ion kalium akan diserap kembali. Proses reabsorbsi menghasilkan urin sekunder. Nomor 3 adalah lengkung henle yang berfungsi menyerap air dan garam mineral dari urin sekunder. Nomor 4 adalah tubulus kolektivus yang berfungsi sebagai saluran pengumpul urin sesungguhnya yang telah melalui tahap augmentasi di tubulus distal. A5. Sisa penyaringan pada proses filtrasi menghasilkan urin yang masih mengandung zat yang berguna bagi tubuh. Berikut ini yang bukan merupakan zat yang terdapat pada urine hasil filtrasi adalah....A. GlukosaB. Asam aminoC. Sel darah merahD. Garam-garam mineralPembahasan Pada proses filtrasi, darah yang masuk ke ginjal akan disaring oleh glomerulus dan menghasilkan urin primer yang mengandung glukosa, air, asam amino, ion dan garam mineral. Adapun sel darah tidak akan masuk ke ginjal dan akan tetap di pembuluh kapiler. C6. Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah....A. Urea dan uap airB. Garam dapur dan airC. Asam amino dan amoniaD. Karbondioksida dan uap airPembahasan Paru-paru merupakan salah satu organ sistem pernafasan dan ekskresi. Pada sistem ekskresi, paru-paru berperan dalam pengeluaran gas karbon dioksida dan uap air. Gas karbon dioksida dan uap air adalah gas sampingan dari proses metabolisme tubuh. D7. Zat berikut yang tidak dihasilkan oleh hati adalah....A. UreaB. GlukosaC. BilirubinD. Getah empeduPembahasan Hati adalah organ tubuh yang berperan pada sistem sekresi, pencernaan dan ekskresi. Pada sistem sekresi, hati akan mengeluarkan getah empedu. Getah empedu tersebut berperan dalam proses pencernaan makanan yaitu sebagai pengemulsi lemak yang terkandung dalam makanan di usus dua belas jari sehingga lemak dapat diserap oleh tubuh. Pada sistem ekskresi, hati akan mengeluarkan bilirubin dan urea. Biilirubin merupakan zat warna kuning yang dihasilkan dari perombakan sel darah merah dan dikeluarkan bersama getah empedu. Urea berasal amonia yang merupakan hasil metabolisme asam amino. Bilirubin dan urea akan ditambahkan di dalam urin melalui proses augmentasi. B8. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena....A. Melindungi tubuh dari kumanB. Mempunyai kelenjar keringatC. Mempunyai ujung saraf reseptorD. Melindungi tubuh dari cahaya matahariPembahasan Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan epidermis, dermis dan hipodermis. Epidermis merupakan lapisan paling luar yang tersusun atas sel-sel epitel. Lapisan dermis merupakan lapisan di bawah epidermis. Pada lapisan dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Di bawah lapisan dermis, terdapat lapisan hipodermis yang terdapat jaringan adiposa lemak. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan keringat dari pori-pori. Kerimgat tersebut dikeluarkan oleh kelenjar keringat.B9. Adanya batu ginjal di dalam romgga ginjal dapat menimbulkan....A. NefritisB. HematuriaC. HidronefrosisD. Diabetes insipidusPembahasan Batu ginjal merupakan endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih. Batu ginjal dapat menimbulkan penyumbatan pada ureter atau uretra dan pendarahan bila bergesekan dengan saluran ginjal. Nefritis adalah radang pada nefron ginjal glomerulus akibat infeksi bakteri. Hematuria adalah penyakit yangmana terdapat darah di dalam urin. Adanya darah dalam urin dapat disebabkan oleh gesekan batu ginjal atau infeksi bakteri pada saluran kemih yang menimbulkan pendarahan saluran adalah pembengkakan ginjal akibat penumpukan urin. Penumpukan urin di ginjal disebabkan oleh penyumbatan saluran ginjal sehingga urin tidak dapat dialirkan ke kandung kemih. Diabetes insipidus adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh. Penyebab diabetes insupidus yaitu tubuh kekurangan hormon ADH atau diuretik. atu ginjal adalah endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal ureter atau kandung kemih.B 10. Bila kadar glukosa dalam urin 1,5%, kemungkinan orang tersebut memderita....A. Gagal ginjalB. Penyakit diabetes melitusC. Penyakit diabetes insipidusD. Peradangan kandung kemihPembahasan Urine seseorang yang sehat sebenarnya tidak akan ada glukosa, protein atau darah. Kandungan urine normal yaitu air. asam urat, amonia, urea, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam dan bilirubin. Bila terdapat glukosa dalam darah maka menandakan adanya gangguan pada tubuh seperti peningkatan gula dalam darah atau diabetes melitus. BB. Pembahasan Soal Essai Uji Kompetensi Sistem Ekskresi Manusia1. Sebutkan macam-macam organ yang berperan sebagai alat ekskresi pada manusia dan zat apa yang diekskresikan atau yang dikeluarkan !Pembahasan Organ penyusun sistem ekskresi manusia terdiri dari ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Ginjal akan menghasilkan urin, kulit akan mengeluarkan keringat, hati menghasilkan bilirubin dan urea, dan paru-paru akan mengeluarkan Pembentukan urine terjadi di dalam ginjal. Isilah tabel di bawah ini untuk menjelaskan proses pembentukan urine yang terjadi di dalam untuk mengisi pembentukan urinPembahasan Pembentukan urin terjadi dalam 3 tahap yaitu filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. Berikut penjelasannya 1. Filtrasi merupakan penyaringan darah dari pembuluh kapiler ginjal. Tempat terjadinya filtrasi di badan malpighi dan glomerulus. Bahan yang digunakan adalah darah yang masuk ke ginjal. Tahap filtrasi akan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine Reabsobsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna di dalam urin primer. Reabsorbsi terjadi di dalam tubulus proksimal dan lengkung henle. Bahan yang digunakan pada tahap reabsobsi adalah filtrat glomerulus atau urine primer hasil proses filtrasi. Hasil reabsorbsi adalah urine Augmentasi merupakan proses penambahan zat lain yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urin seperti urea dan bilirubin. Bahan yang dipakai pada tahap augmentasi adalah urine sekunder hasil proses reabsobsi. Hasil dari tahap augmentasi adalah urine Mengapa bila kita dalam kondisi yang panas, tubuh mengeluarkan banyak keringat. Sangat berbeda ketika kita berada pada tempat dengan suhu dingin?Pembahasan Saat cuaca panas maka suhu tubuh juga meningkat sehingga metabolisme tubuh meningkat yang mengakibatkan produksi air juga meningkat kemudian menimbulkan peningkatan jumlah air dalam darah. Agar jumlah air dalam darah seimbang, bagian hipotalamus otak akan melepaskan sejumlah hormon untuk mendorong ginjal meningkatkan jumlah urine yang dikeluarkan. Hipotalamus otak juga akan mengeluarkan hormon dan memberikan sinyal pada kelenjar keringat untuk memproduksi keringat yang lebih banyak agar suhu tubuh kembali Pada suatu pemeriksaan laboratorium, diuji urine seorang pasien. Ternyata, ketika diuji dengan indikator benedict, menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut, analisislah penyakit yang terjangkit oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan?Pembahasan Indikator Benedict merupakan larutan yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa dalam suatu zat. Bila sampel suatu zat diteteskan benedict kemudian sampel tersebut berubah warna biru kehijauan atau kuning, berarti sampel tersebut mengandung sedikit gula. Tetapi bila berubah warna menjadi merah bata, maka sampel tersebut banyak mengandung gula glukosa.Adapun indikator biuret merupakan larutan yang dipakai untuk mengetahui kandungan protein dalam suatu zat. Bila sampel zat ditetesi biuret lalu menunjukkan reaksi warna ungu, maka sampel tersebut terdapat kandungan uji sampel urin di atas dengan benedict menunjukkan reaksi warna merah bata dan dengan biuret menunjukkan reaksi warna ungu, maka dapat dipastikan bahwa sampel urin yang diuji mengandung glukosa dan glukosa dan protein dalam urine, menunjukkan adanya gangguan terhadap glomerulus dan tubulus proksimal untuk menyaring darah dan menyerap kembali glukosa dan protein ke dalam tubuh. Berarti ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya. Penyakit yang mungkin adalah nefritis atau gagal ginjal atau diabetes Sebutkan 3 macam pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi!Pembahasan Setelah kamu mengetahui apa saja organ-organ ekskresi dan gangguan yang dapat dialami oleh organ ekskresi beserta penyebabnya, maka kamu dapat dengan mudah mengetahui perilaku apa saja yang dapat dikerjakan untuk menjaga organ-organ eksresi tersebut. Berikut beberapa perilaku yang dapat menunjang pola hidup untuk menjaga kesehatan organ penyusun sistem air jernih dan bersih yang cukup atau minimal 8 gelas makanan yang seimbang melakukan aktivitas yang membahayakan organ sering menahan kencingMenjaga kebersihan tempat tinggalmuPenutupSekian pembahasan soal-soal yang terdapat di dalam uji kompetensi sistem ekskresi manusia di buku IPA kelas 8 semester 2 yang diterbitkan oleh kemdikbud RI tahun 2018. Ingat, pahamilah pembahasannya bukan sekedar jawabannya saja. Jangan lupa, bagikan pembahasan soal ini kepada teman-temanmu agar mereka memperoleh pemahaman juga tentang soal-soal ini. Berbagilah. Baca juga pembahasan dan artikel tentang biologi. fisika dan kimia di artikel JawabanPasien menderita albuminaria di dalam urin terdapat protein kerusakan pada glumerolus dan menderita diabetes melitus di dalam urin terdapat glukosa kerusakan pada tubulus proksimal. Tubulus proksimal merupakan bagian dari ginjal yang berfungsi dalam tahap reabsorbsi/penyerapan kembali. Artinya jika terjadi kerusakan pada organ ini akan menyebabkan gangguan-gangguan misalnya ditemukan adanya glukosa pada organ ini, karena tubulus proksimal tidak mampu mereabsorbsi urine primer, sehingga dalam urine masih mengandung pembentukan urine terjadi melalui serangkaian proses yang terjadi di ginjal. diawali dengan filtrasi penyaringan zat zat beracun. Dan augmentasi penambahan zat sisa yang tidak di perlukan tubuh. adanya kandungan zat zat yang tidak semestinya pada urine dapat mengindikasikan adanya masalah dalam ginjalPenjelasanjawabannya ada dua, karena pertanyaan kurang jelas

pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji